Cerpen Terbaru: Cinta Itu Berpura-Pura Mati, Agar Bisa Hidup Di Dalam Dendam
Cinta Itu Berpura-Pura Mati, Agar Bisa Hidup Di Dalam Dendam
Bab 1: Bunga Plum di Musim Dingin
Salju turun dengan ganasnya di atas Kota Terlarang. Seratus tahun telah berlalu sejak malam berdarah itu. Seratus tahun sejak janji yang terucap di bawah rembulan purnama dikhianati. Di taman istana, seorang wanita muda bernama Mei Lin berdiri di bawah pohon plum yang tengah mekar. Bunga-bunga putihnya tampak *bercahaya *di tengah kegelapan musim dingin, seolah menyimpan kenangan yang tak lekang oleh waktu.
Mei Lin adalah seorang pelukis istana yang pendiam dan misterius. Ia memiliki kemampuan yang aneh; ia bisa merasakan emosi yang kuat dari lukisan-lukisan kuno, terutama lukisan seorang selir kekaisaran bernama Lian Hua. Lian Hua dikenal karena kecantikannya yang abadi dan kesetiaannya pada kaisar. Namun, Mei Lin merasakan sesuatu yang lain dari lukisan itu – sebuah KESEDIHAN yang mendalam, sebuah amarah yang terpendam.
Suatu hari, saat sedang memindai sebuah gulungan kuno, Mei Lin mendengar sebuah suara lirih memanggil namanya. Suara itu familiar, hangat, dan menyakitkan secara bersamaan. "Mei Lin… kembalilah padaku…"
Bab 2: Gema dari Masa Lalu
Suara itu menghantui Mei Lin. Ia mulai bermimpi tentang Lian Hua, tentang cinta terlarangnya dengan seorang jenderal gagah berani bernama Zhao Yun. Zhao Yun adalah pahlawan kekaisaran, pelindung setia kaisar, namun hatinya telah dicuri oleh Lian Hua. Cinta mereka, seperti bunga plum di musim dingin, tumbuh di tengah kerasnya larangan dan bahaya.
Namun, cinta mereka dikhianati. Seorang kasim jahat, Deng Xiao, yang terobsesi pada Lian Hua, membongkar rahasia mereka. Zhao Yun dituduh berkhianat dan dieksekusi di depan umum. Lian Hua, yang hamil anak Zhao Yun, dipaksa bunuh diri untuk menjaga nama baik keluarga kekaisaran.
Mei Lin merasakan sakit yang menusuk di dadanya saat ia mengetahui kebenaran masa lalu itu. Ia menyadari bahwa ia adalah reinkarnasi dari Lian Hua, dan suara yang menghantuinya adalah Zhao Yun. Mereka telah bertemu kembali, terikat oleh janji dan dikutuk oleh dosa masa lalu.
Bab 3: Benih Dendam Bertunas
Mei Lin mulai menyelidiki lebih dalam tentang kematian Lian Hua dan Zhao Yun. Ia menemukan bahwa Deng Xiao, sebelum kematiannya, menyembunyikan sebuah wasiat yang membuktikan bahwa Zhao Yun tidak bersalah. Wasiat itu hilang, dan satu-satunya petunjuk adalah sebuah puisi yang ditulis oleh Lian Hua sebelum kematiannya:
"Di bawah pohon plum, di mana cinta pertama bersemi, Kebohongan tersembunyi, menunggu hari pembalasan."
Mei Lin tahu bahwa ia harus menemukan wasiat itu. Bukan untuk membalas dendam dengan kekerasan, melainkan untuk mengungkap kebenaran dan membersihkan nama baik Zhao Yun. Ia akan membalas dendam dengan KEHENINGAN, dengan PENGAMPUNAN yang akan menghancurkan keturunan Deng Xiao.
Bab 4: Bunga yang Mekar di Atas Abu
Dengan bantuan seorang dokter istana yang bijaksana dan seorang penjaga rahasia yang setia, Mei Lin berhasil menemukan tempat persembunyian wasiat itu – di bawah pohon plum yang sama di taman istana. Wasiat itu membuktikan bahwa Zhao Yun tidak bersalah dan bahwa Deng Xiao adalah pengkhianat sebenarnya.
Mei Lin menyerahkan wasiat itu kepada kaisar, yang murka atas kebohongan masa lalu. Keturunan Deng Xiao dihukum atas kejahatan leluhurnya. Nama baik Zhao Yun dipulihkan, dan makamnya dipindahkan ke tempat yang terhormat.
Namun, Mei Lin tidak merasakan kepuasan. Ia merasa hampa. Dendam telah memakan sebagian dari jiwanya. Di saat itulah, ia mendengar lagi suara Zhao Yun.
"Lian Hua… bebaskan dirimu…"
Mei Lin menyadari bahwa satu-satunya cara untuk benar-benar membalas dendam adalah dengan melepaskan dendam itu sendiri. Ia memaafkan Deng Xiao, bukan karena ia pantas dimaafkan, tetapi karena ia membutuhkan kedamaian.
Bab 5: Akhir yang Menggantung
Mei Lin meninggalkan istana dan menghilang. Beberapa orang mengatakan bahwa ia pergi mencari kedamaian di pegunungan. Yang lain mengatakan bahwa ia telah meninggal, menyusul Zhao Yun ke alam baka.
Namun, di malam-malam tertentu, saat bunga plum mekar di musim dingin, orang-orang akan mendengar suara lirih di taman istana.
"Di kehidupan selanjutnya… temukan aku…"
(Catatan: Ini adalah akhir yang menggantung, membuka peluang untuk season berikutnya atau interpretasi yang beragam.)
You Might Also Like: Rainforest Animals Ks2 Facts And 200