HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Endingnya Gini! Kau Mengingat Setiap Pelajaran, Tapi Melupakan Yang Paling Penting — Aku

Kau Mengingat Setiap Pelajaran, Tapi Melupakan yang Paling Penting — Aku

Malam di puncak Gunung Tai terasa seperti malam-malam sebelumnya: abadi. Salju turun dengan kejam, menutupi segalanya dengan lapisan putih yang menyilaukan. Tapi malam ini, ada sesuatu yang berbeda. Aroma dupa cendana bercampur dengan bau besi dan... darah.

Di tengah kuil yang remang-remang, Li Wei, sang jenderal termuda dan paling ditakuti di Kekaisaran Yan, berdiri tegak. Jubah peraknya ternoda merah di beberapa tempat. Di hadapannya, berlutut seorang wanita, Bai Lian. Mata rubinya yang biasanya berbinar, kini redup dan penuh air mata.

"Kau... menghancurkan segalanya," bisik Bai Lian, suaranya bergetar.

Li Wei tidak menjawab. Ia hanya menatapnya dengan tatapan sedingin es. Dulu, tatapan itu akan membuat Bai Lian meleleh. Dulu, tatapan itu hanya untuknya. Dulu, mereka berdua saling mencintai dalam diam, di antara tumpukan buku-buku kuno dan latihan pedang yang tak berujung.

"Kau ingat setiap mantra, setiap strategi, setiap pelajaran yang aku ajarkan padamu. Kau menjadi yang terbaik, Li Wei. Tapi kau... kau lupa yang paling penting. Kau lupa aku."

Lima belas tahun lalu, mereka berdua adalah anak-anak yatim piatu yang diadopsi oleh Guru Agung Kuil Tai. Bai Lian, yang lebih tua setahun, selalu melindungi Li Wei. Dia mengajarinya membaca, menulis, dan menggunakan pedang. Mereka terikat oleh janji di bawah pohon sakura yang mekar—janji untuk saling melindungi, selamanya.

Namun, janji itu hancur berkeping-keping ketika rahasia keluarga Bai Lian terungkap. Ayahnya, yang dulunya seorang jenderal yang dihormati, ternyata berkhianat pada Kekaisaran. Li Wei, yang baru saja naik pangkat menjadi jenderal, diperintahkan untuk menangkap dan menghukum Bai Lian.

"Aku tidak punya pilihan," ujar Li Wei, akhirnya berbicara. Suaranya berat, tanpa emosi. "Aku terikat oleh sumpah pada Kaisar."

"Pilihan selalu ada, Li Wei! Selalu!" Bai Lian berteriak, air mata mengalir deras di pipinya. "Kau bisa lari bersamaku. Kita bisa menghilang!"

Li Wei menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa meninggalkan negaraku."

Bai Lian tertawa sinis. "Negaramu? Atau kekuasaanmu?"

Malam itu, Li Wei memang menangkap Bai Lian. Tapi dia tidak menyerahkannya kepada Kaisar. Dia menyembunyikannya di Kuil Tai, di bawah pengawasannya sendiri. Setiap malam, dia akan datang menemuinya, membawakan makanan dan buku, mencoba memperbaiki apa yang telah rusak. Tapi luka itu terlalu dalam.

Lima belas tahun berlalu. Bai Lian menggunakan waktu itu untuk merencanakan balas dendam. Dia mempelajari setiap kelemahan Li Wei, setiap rahasia kecil yang pernah mereka bagi. Dia mempelajari racun yang paling mematikan, ramuan yang paling kuat. Dia tahu, cepat atau lambat, saatnya akan tiba.

Malam ini, saat itu tiba.

Bai Lian mengeluarkan sebotol kecil dari balik jubahnya. Cairan di dalamnya berwarna hitam pekat, menguarkan aroma pahit yang menusuk. "Racun ini... dibuat khusus untukmu, Li Wei. Ini akan menghancurkan organ-organmu secara perlahan, tetapi kau akan tetap sadar. Kau akan merasakan setiap detik penderitaanmu."

Li Wei tidak bergerak. Dia hanya menatap Bai Lian dengan tatapan yang... anehnya, dipenuhi cinta. "Aku tahu," bisiknya. "Aku tahu kau akan melakukan ini."

Bai Lian tersenyum dingin. "Kau terlalu pintar, Li Wei. Sayang sekali... kau tidak cukup pintar untuk mencintaiku." Dia menuangkan racun itu ke dalam cangkir teh, dan menyerahkannya pada Li Wei.

Li Wei menerimanya tanpa ragu. Dia meneguknya sampai habis, menatap Bai Lian dalam-dalam. "Kau salah," bisiknya, suaranya mulai melemah. "Aku... selalu mencintaimu."

Bai Lian tidak menjawab. Dia hanya berbalik, meninggalkan Li Wei sendirian di kuil yang remang-remang. Di belakangnya, Li Wei jatuh berlutut, darah memuntah dari mulutnya. Salju terus turun, menutupi segalanya dengan lapisan putih. Janji di atas abu, cinta di atas kebencian... semuanya berakhir di sini.

Balas dendam yang tenang namun mematikan — balasan dari hati yang terlalu lama menunggu. Bai Lian berjalan keluar dari kuil, meninggalkan aroma dupa, darah, dan kenangan pahit di belakangnya. Dia tidak menoleh ke belakang. Dia tidak menyesal.

Udara dingin menusuk tulang-tulangnya, tapi hatinya terasa lebih dingin.

Di kejauhan, dia mendengar lolongan serigala.

Dia berhenti sejenak, merasakan hembusan angin di wajahnya.

"Dia akhirnya tahu bahwa aku sudah pergi untuk selamanya…"

Dan malam itu, salju terus turun, menutupi segalanya, menyembunyikan segalanya, hingga tak ada yang tersisa kecuali... keheningan yang mencekam.

You Might Also Like: Kelebihan Sunscreen Mineral Dengan Aloe

Share on Facebook

Related Post

There are no other articles with similar categories.